Posts

Showing posts from May, 2014

PANCASILA DI SEGALA ZAMAN

Sejarah pemikiran pancasila di Indonesia dimulai dari sejak Orde Lama atau Orde Soekarno berlangsung. Setelah Orde Soekarno runtuh, dilanjutkan oleh Orde Baru atau Orde Soeharto. Dan kemudian Reformasi menggantikan Orde Soeharto setelah Presiden Soeharto lengser dari jabatannya. Karakteristik dari pancasila pada Orde Soekarno adalah ideologisasi-nya. Yaitu bagaimana Soekarno berusaha untuk menanamkan ideologi pancasila terhadap rakyat Indonesia sehingga pada masa ini karisma seorang presiden pertama kita sangat kental dan menjadi panutan rakyat Indonesia. Lalu bagaimanakah tantangan pancasila di era ini? Tantangan paling besar adalah dari kelompok nasionalis religius. Kelompok ini menghendaki agar Indonesia dijadikan sebagai negara islam dan tidak menghapus tujuh kata dalam sila pertama pancasila. Sempat terlibat beberapa pemberontakan namun tidak menghalangi Indonesia merdeka dengan munjunjung asas kebangsaan yang multireligion. Tantangan yang kedua berasal dari kelompok komunis.

RAKSASA, KURCACI DAN PANCASILA

Pancasila sebagai dasar pemikiran bangsa Indonesia tentunya juga memengaruhi perekonomian di negeri ini. Deskripsi bagaimana hebatnya para founding fathers kita membentuk sebuah dasar negara yang benar-benar mencerminkan Indonesia sangat luar biasa. Indonesia sebagai negara yang masih “baru” begitu berani mengangkat berbagai pencerahan bagi dunia. Mulai dari ideologi, ideologi Indonesia yang sangat berbeda dengan ideologi-ideologi yang ada di dunia saat ini. Menggabungkan ideologi-ideologi besar dunia bukanlah sesuatu yang mudah. Namun hal ini ada di Indonesia, dan karena istimewanya Indonesia yang memiliki orang-orang hebat seperti Soekarno dan Hatta. Setelah ideologi, gebrakan pun menjamah ranah perekonomian. Sistem perekonomian Indonesia diberi nama Ekonomi Pancasila. Hadirnya Ekonomi Pancasila bukanlah tanpa sebab atas suatu hal. Ekonomi Pancasila muncul karena adanya keterpaduan antara dua sistem perekonomian besar di dunia, yaitu Kapitalisme dan Sosialisme. Yang menjadi pert

DEMOCRACY OR DEMOCRAZY? (part II)

Seperti yang telah saya tuliskan pada artikel sebelumnya, demokrasi (dalam bahasa Inggris: democracy ) di Indonesia telah berganti menjadi democrazy (demokrasi yang gila). Demokrasi pancasila yang pada hakikatnya adalah demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat kini bertransformasi menjadi demokrasi liberal. Demokrasi liberal sangat berbeda dengan demokrasi pancasila. Musyawarah untuk mencapai mufakat adalah salah satu asas dari demokrasi pancasila. Sedangkan pada demokrasi liberal cenderung memakai prinsip voting sehingga pemakaian voting ini menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial. Jika kita menilik kembali pada masa Presiden Soekarno ataupun pada masa Presiden Soeharto berkuasa, demokrasi yang sebenarnya tidaklah tercipta. Pada masa Presiden Soekarno misalnya, demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin adalah kerudung dari demokrasi yang sebenarnya. Kerudung di sini bermaksud penutup dari demokrasi yang sebenarnya, atau dengan kata l

DEMOCRACY OR DEMOCRAZY? (part I)

Seperti yang kita tahu, democrazy merupakan salah satu acara di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Acara tersebut memarodikan bentuk pemerintahan kita, demokrasi (dalam Bahasa Inggris: democracy ). Dengan adanya acara tersebut, justru semakin menunjukkan kepada seluruh warga Indonesia bahwa democracy di Indonesia telah berganti nama menjadi democrazy . Yaitu demokrasi yang crazy atau demokrasi yang gila. Mengapa disebut gila? Jika kita menilik berbagai kasus mengenai demokrasi di Indonesia, telah banyak kasus yang menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia telah menggila. Salah satu contoh dari “gilanya” demokrasi adalah kasus suap yang dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung, AM. Kasus yang diakibatkan oleh realita demokrasi uang telah menodai demokrasi pancasila dan berhasil meluluhlantahkan tatanan demokrasi sesungguhnya. Telah saya sampaikan di review sebelumnya, Mahkamah Agung merupakan mahkamah tertinggi di Indonesia dan bertindak layaknya sebagai “Tuhan”. Jika ket

KONSTITUSI BESERTA SEBUAH DASAR NEGARA

Negara. Sebenarnya apakah tujuan dari didirikannya sebuah negara? Apakah hanya untuk ke-eksisan belaka? Atau bahkan hanya sebagai status? Pada dasarnya, sebuah negara didirikan mempunyai suatu tujuan yang umum. Satu kata untuk mewakilinya, yaitu kesejahteraan. Kesejahteraan yang dimaksud adalah kesejahteraan politik, ekonomi serta sosial budaya. Sebuah negara yang mempunyai politik yang sejahtera pasti akan mendapati kepemerintahan yang terstruktur. Sebuah negara yang mempunyai ekonomi yang sejahtera pasti akan mendapati dukungan dari seluruh warga negara. Sebuah negara yang mempunyai sosial budaya yang sejahtera pasti akan mendapati keseimbangan globalisasi, artinya kebudayaan asing dan kebudayaan milik sendiri sanggup berakulturasi secara tepat dengan kehidupan sosial di masyarakat. Menurut Max Weber, dalam perjalanan sebuah negara menuju sebuah tujuan tersebut melahirkan dua sifat, yang pertama yaitu memaksa dan yang kedua yaitu memonopoli. Kedua sifat tersebut boleh jadi menjad