PANCASILA DI SEGALA ZAMAN
Sejarah pemikiran
pancasila di Indonesia dimulai dari sejak Orde Lama atau Orde Soekarno
berlangsung. Setelah Orde Soekarno runtuh, dilanjutkan oleh Orde Baru atau Orde
Soeharto. Dan kemudian Reformasi menggantikan Orde Soeharto setelah Presiden
Soeharto lengser dari jabatannya.
Karakteristik dari
pancasila pada Orde Soekarno adalah ideologisasi-nya. Yaitu bagaimana Soekarno
berusaha untuk menanamkan ideologi pancasila terhadap rakyat Indonesia sehingga
pada masa ini karisma seorang presiden pertama kita sangat kental dan menjadi
panutan rakyat Indonesia. Lalu bagaimanakah tantangan pancasila di era ini?
Tantangan paling besar adalah dari kelompok nasionalis religius. Kelompok ini
menghendaki agar Indonesia dijadikan sebagai negara islam dan tidak menghapus
tujuh kata dalam sila pertama pancasila. Sempat terlibat beberapa pemberontakan
namun tidak menghalangi Indonesia merdeka dengan munjunjung asas kebangsaan yang
multireligion. Tantangan yang kedua berasal dari kelompok komunis. Senada
dengan kelompok nasionalis religius, kelompok ini juga menghendaki agar
Indonesia menjadi negara komunis.
Poin selanjutnya adalah
penyelewengan yang terjadi pada masa ini. Demokrasi terpimpin, adalah salah
satu penyelewengan yang terjadi pada masa ini. Seperti yang telah saya
kemukakan pada review kesembilan, demokrasi terpimpin adalah kerudung dari demokrasi yang sebenarnya.
Kerudung di sini bermaksud penutup dari demokrasi yang sebenarnya, atau dengan
kata lain demokrasi terpimpin merupakan kebohongan demokrasi. Pada era ini,
karena karisma Soekarno begitu tertanan di hati rakyat maka rakyat hanya
menurut saja apa yang dikatakan dan apa yang diperintahkan oleh pemimpin kala
itu. Penyelewengan yang kedua adalah pelegalan PKI (Partai Komunis Indonesia).
bagaimana bisa Indonesia menjadi negara komunis sedangkan sejak zaman baheula
masyarakat Indonesia telah mengenal dan mengerti adanya Tuhan. Penyelewengan
ketiga dan paling sakral adalah pengangkatan dirinya sebagai presiden seumur
hidup. Di mana letak demokrasi jika pemimpin masih otoriter? Di mana letak
demokrasi jika pengangkatan presiden seumur hidup masih berlaku? Di mana peran
pancasila dalam memutuskan kasus seperti ini?
Pada era selanjutnya
yaitu pada masa Orde Soeharto. Karakteristik pancasila pada era ini adalah
indoktrinasi. Yaitu bagaimana Soeharto menanamkan ajaran mengenai butir-butir
pancasila kepada rakyat. Ajaran butir-butir pancasila yang diajarkan bukanlah
suatu hal yang cuma-cuma, melainkan sebagai alat untuk pelanggengan kekuasaan.
Butir-butir pancasila yang diajarkan juga bukan butir-butir pancasila secara
tepat, melainkan butir pancasila menurut versi sosok presiden kedua kita. Demi
merealisasikan impiannya ini, Presiden Soeharto menggunakan berbagai macam cara
dalam kepemimpinannya. Yang pertama yaitu asas tunggal, yaitu keseragaman makna
dalam butir-butir pancasila. Pada masa ini, organisasi tidaklah dilarang, namun
tetap menggunakan asas tunggal sebagai dasar organisasinya. Yang kedua adalah
P4 (Pedomanan Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila). Tentunya penerapan P4 ini
adalah versi dari Presiden Soeharto pula. Stabilisasi menjadi suatu kata yang
amat sakral pada masa ini. Stabilisasi yang diterapkan juga menurut pemahaman
Soeharto untuk tetap pada kekuasaannya, sehingga jika ada orang yang menentang
atau melawan kebijakannya, maka orang tersebut akan distabilisasi (dibunuh,
diasingkan, dan lain-lain).
Tantangan yang dihadapi
masih sama seperti pada Orde Lama, yaitu kelompok islamis. Kelompok islamis
tidak sepakat dan menentang dengan adanya asas tunggal pancasila. Namun pada
zaman ini kelompok penentang pancasila hanya bergerak di bawah tanah atau
bergerak secara sembunyi-sembunyi. Presiden pun membentuk sebuah lembaga sensor
terbesar dan presiden memegang peran penting dalam lembaga ini untuk menyiarkan
segala sesuatu di Indonesia baik secara cetak maupun elektronik.
Kemudian bagaimana
penyelewengan yang terjadi? Amat sangat banyak sekali adanya, selain demokrasi
terpimpin yang bercirikan otoritas pemimpin, KKN (Kolusi, Korupsi, Nepotisme)
bak menjamur di bawah terik. KKN sangat pesat berkembang pada masa ini. Tak
terhitung berapa banyak “si hijau” yang terbuang sia-sia pada masa ini. Selain
itu, militerisme sangatlah kuat. Presiden membentuk sebuah kopasus untuk
menyetabilkan keadaan pada masa ini sehingga kekuasaannya tetap berada di
tempat.
Fase ketiga adalah fase
reformasi, dimulai dari ketika lengsernya Soeharto dari penggung kekuasaan
negeri ini. Karakteristik pancasila pada masa ini adalah reinterpretasi.
Karakteristik ini memungkinkan bagaimana masyarakat memaknai butir pancasila
seperti seharusnya. Lalu tantangan yang tercipta pada masa ini masih seputar
KKN (Kolusi, Korupsi, Nepotisme) yang diwariskan oleh pemimpin Orde Baru.
Selain itu, asap globalisasi juga menghantui rakyat Indonesia. Asap muncul
akibat api globalisasi yang kini telah membakar dunia internasional.
Globalisasi tidak akan dapat dicegah, namun kita sebagai generasi muda harus
cerdas dalam memilah dan memilih. Baik itu dalam hal gaya hidup, kebudayaan,
maupun sesuatu yang menyangkut masa depan kita. Kritislah terhadap apapun yang
menuntut kekritisan. Lawan globalisasi yang akan menghantam negeri ini dengan
kembali kepada keaslian kebudayaan Indonesia yang sudah sangat kaya dan
memberikan kita kebanggaan.
happy reading :)
Comments
Post a Comment